Menetaplah
Aku terlalu banyak berpikir pada saat bintang-bintang menyelimuti langit. Seperti biasanya, apalagi yang akan aku pikirkan jika bukan tentangmu. Terkadang aku bingung, mengapa aku harus memikirkan hal-hal yang dapat menyakiti diriku sendiri. Seperti halnya, memikirkan bahwa kamu akan meninggalkanku seperti dia yang namanya lebih baik untuk tidak disebutkan. Wajarkah bila aku memikirkan hal tersebut? Entahlah. Aku hanya takut. Takut jika kamu pergi ketika aku belum siap. Namun sebenarnya, aku tidak pernah siap perihal kepergianmu. Maka menetaplah. Kalaupun pada akhirnya kamu memilih untuk pergi, pergilah dengan alasan yang tegas agar aku pun dapat dengan tegas memerintahkan hatiku untuk merelakanmu. Ya?